twitter


Memahami Al-Qur'an wajib untuk umat muslim termasuk tuna netra.
Al-Qur'an braille di proses oleh tangan-tangan terampil. Semua proses percetakan dilakukan secara manual dengan menggunakan sebuah mesin kuno yang merupakan bantuan Sang Proklamator Ir. Soekarno.
Tahap pertama mengetik dengan alat khusus mesin tik braille dalam sebuah plat khusus.
Tahap kedua master plat ini kemudian dicetak dengan mesin cetak braille lembar demi lembar.
Sebelum disusun menjadi jilid Al-Qur'an diperiksa jika tidak ada kesalahan barulah dicetak dengan jumlah banyak.
Berbeda dengan Al-Qur'an awas, Al-Qur'an braille dicetak per juz dan satu jilidnya lengkap dengan terjemahannya sehingga satu Al-Qur'an penuh terdapat puluhan jilid






0 komentar:

Posting Komentar